loading…
Bercermin kepada sejarah peradaban Islam, ada salah satu potret perempuan saleha dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu ini yakni Ummu Al-Hasan. Ia adalah murid dari Baqi’ bin Makhlad rahimahullah. Baqi’ bin Makhlad (wafat 276 H/889 M) pernah berjalan dari Spanyol ke Baghdad untuk belajar hadis ke Imam Ahmad bin Hanbal.
(Baca juga : Bagi Muslimah, Amalan Ini Ganjarannya Langsung Surga )
Dari kisah Ummu Al Hasan ini terdapat hikmah yang agung tentang mulianya perempuan dengan ilmu. Bukan hanya laki-laki, perempuan juga wajib menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dari Anas bin Malik, beliau Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim.” (HR. Al Baihaqi).
Kewajiban ini berlaku untuk setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan kewajiban tersebut menjadi fardhu ‘ain, yakni wajib setiap individu, dalam ilmu-ilmu yang dapat menyelamatkan agama seseorang. Adapun ilmu agama lain bersifat fardhu kifayah, seseorang gugur jika telah ada yang mempelajarinya.
Imam Ahmad menjelaskan, “Wajib hukumnya menuntut ilmu yang dengannya seseorang bisa menegakkan agamanya.” Ditanyakan kepada beliau, “(Ilmu) seperti apa?” Beliau menjawab, “Ilmu tentang urusan-urusan yang ia tidak boleh bodoh tentangnya, seperti salatnya, puasanya, dan sebagainya.”
(Baca juga : Umbar Foto di Medsos Picu Munculnya Penyakit Mental? )
Bagaimana sebenarnya sosok Ummu Al-Hasan ini? Dirangkum dari buku “Kisah Wanita Teladan”, berikut kisah Ummu Al-Hasan ini:
Ummu Al Hasan merupakan perempuan asal Andalusia (kini Spanyol). Meski terhalang jarak dengan pusat peradaban Islam, ia tak patah arang untuk belajar syariat. Statusnya sebagai perempuan pula tak menghalanginya untuk menekuni ilmu agama sebagaimana para pria.
Dari silsilah keluarganya, Kakek buyut Ummu Al-Hasan sebenarnya merupakan seorang budak, namun ia muncul di garis keturunan sang kakek, seorang perempuan bak permata bagi umat yang bernama lengkap Ummu Al Hasan binti Abi Liwa.