loading…
Bila Nusaibah binti Ka’ab dikenal sebagai sang perisai Rasulullah, karena keberaniannya menjadi benteng pertahanan Nabi Shallallahu alaihi wa salam, kala diserang musuh, maka sosok muslimah ini dikenal sebagai ‘Pedang Allah’ di medan jihad. Dialah Khaulah binti Azur.
(Baca juga : Bolehkah Pasangan Muslim Merahasiakan Pernikahan? )
Dalam beberapa literatur sejarah Islam, kita ketahui bahwa julukan “Pedang Allah” adalah julukan untuk Khalid bin Walid . Namun karena keberanian dan ketangguhannya di medan perang, membuat Khaulah binti Azur dijuluki hal yang sama yakni “Pedang Allah” dari kalangan perempuan.
Khaulah adalah salah satu sosok muslimah tangguh dan pemberani, jiwa dan raganya ia korbankan untuk membela Islam. Khaulah pun digelari ‘The Black Rider’ karena ketika memasuki arena pertempuran mengenakan pakaian serba hitam sembari menunggangi kuda. Bagai singa yang kelaparan, Khaulah mengibaskan pedangnya dan menghunus musuh-musuh yang ada di hadapannya.
(Baca juga : Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu? )
Ketangguhan Khaulah saat berjihad melawan Romawi di medan jihad menginspirasi pasukan kaum Muslimin yang berisi para lelaki. Awalnya, Khaulah bertugas seperti halnya mukminah lain sebagai petugas medis. Mengobati pasukan muslimin yang terluka. Namun, saat mengetahui kakak kandungnya, Dhirara bin Azur, tertawan musuh, keberanian Khaulah bangkit.
Khaulah dan kakaknya sangat dekat. Sejak kecil, Dhirara bin Azur-lah yang telah melatih Khaulah untuk bermain pedang dan tombak serta ilmu perang lainnya. Tak hanya itu, Khaulah juga gesit dan cekatan dalam menunggang kuda. Terlebih, keterampilan menunggang kuda tersebut juga didukung dengan postur tubuh Khaulah yang tinggi dan tegap. Maka diambillah senjata, kemudian ia menutup seluruh tubuhnya kecuali matanya saja.
(Baca juga : Perempuan yang Selalu Memuliakan Rasulullah )