No Result
View All Result
  • Login
www.masturah.com
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
No Result
View All Result
www.masturah.com
No Result
View All Result
Home Tokoh Muslimah

Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah

by Admin Masturah
27 April 2021
0
Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
326
SHARES
2.5k
VIEWS

Mubadalah.id – Rabi’ah Al-Adawiyah bermakna perempuan yang ke empat. Nama ini diberikan ayahnya, karena ia adalah anak perempuannya yang ke empat. Farid al-Din al-‘Atthar, sufi dan sastrawan besar, penulis buku yang sangat terkenal “Manthiq al-Thair” (Percakapan Burung), menulis kisahnya panjang lebar. Katanya : “Rabi’ah lahir dari keluarga yang sangat miskin yang taat mengabdi kepada Tuhan.

Kemiskinan keluarga itu sedemikian rupa, hingga manakala Rabi’ah lahir pada malam hari, rumahnya gelap gulita, tanpa lampu. Minyak lampu itu sudah habis. Untuk membeli minyak tanah bagi lampu juga sang ayah tak punya uang. Bahkan konon ia tak juga punya kain/popok untuk membungkus jabang bayi yang masih merah itu. Ismail, ayah Rabi’ah itu, kemudian terpaksa harus mengetuk pintu demi pintu rumah tetangganya seraya berharap memeroleh bantuan sedikit minyak tanah.

Tetapi ia pulang dengan tangan kosong. Ia tak memeroleh apa yang sangat dibutuhkan bagi bayinya itu. Mendengar itu, Isterinya menangis. Meski demikian ia sendiri tak mengeluh. Ia hanya bisa pasrah atas keberadaannya, sambil terus berdo’a kepada Tuhan siang dan malam.

Manakala Rabi’ah menjadi balita dan sudah bisa makan dengan tangannya sendiri, ia sering merenung seorang diri. Pikiran dan hatinya seperti menyimpan gelisah. Suatu hari dalam kesempatan makan bersama dengan ayah-ibu dan ketiga kakaknya, Rabi’ah diam saja. Tangannya tak mau mengambil makanan di hadapannya. Ketika sang ayah bertanya : ” mengapa kamu tak mau makan, anakku”? Rabi’ah balik bertanya : “apakah makanan ini diperoleh dari cara yang halal?

Sang ayah, ibu dan kakak-kakaknya terperangah, kaget bukan kepalang. Pertanyaan itu menakjubkan, justeru diucapkan oleh seorang perempuan amat belia.  Begitu sang ayah menjawab : “betul anakku, ini ayah dapatkan dari dan dengan cara yang halal”, ia kemudian mau makan. Ia senang dan bersyukur kepada Allah. Bismillahirrahmanirrahim.

Perempuan Ikon Cinta Tuhan

Rabi’ah al-‘Adawiyah adalah seorang perempuan ulama. Banyak orang menyebutnya Waliyullah, perempuan kekasih Allah. Namanya sering disebutkan sebagai Rabi’ah al-Qaisiyyah dari Basrah, Irak. Lahir tahun 180 H. Nama ini begitu populer dan melegenda. Ia diingat orang, terutama dalam dunia sufisme Falsafi, sebagai perempuan Ikon cinta Tuhan (al-Hubb al-Ilahi).

Hampir semua sufi besar menyebut nama Rabi’ah al- ‘Adawiyah ini, dalam karya sastra prosa maupun puisi, syair mistis mereka. Perempuan ini mungkin menjadi tokoh perempuan yang sejarah hidupnya paling banyak ditulis orang. Puisi-puisinya didendangkan di mana-mana sepanjang zaman. Para sastrawan terkenal dan para sufi besar menjadikan Rabi’ah sebagai idola. Beberapa tokoh yang menulis tentang Rabi’ah antara lain Abu Amr al-Jahizh, seorang sastrawan besar, dalam “Al-Bayan wa al-Tabyin” , Abu Thalib al-Makki, sufi besar, dalam “Qut al-Qulub” sebuah buku yang menginspirasi Imam Abu Hamid al-Ghazali.

Kemudian  Abu al-Qasim al-Qusyairi, sufi besar, dalam “al-Risalah al-Qusyairiyah”, yang masyhur itu. Abd al-Rahman al-Sullami, sufi masyhur, dalam “Dzikr al-Niswah  al-Mut’abbidat al-Shufiyyat”, Ibn al-Jauzi, muhaddits besar, Farid al-Din al-Atthar, filsuf penyair dalam “Tadzkirah al-Awliya”, dan lain-lain. Belakangan filsuf  Arab asal Mesir yang terkenal; Abd al-Rahman Badawi menulis buku berjudul : “Rabi’ah al-‘Adawiyah Syahidah al-‘Isyq al-Ilahy” (Rabi’ah Adawiyah sang Perempuan Mabuk Rindu Tuhan).

Kisah hidup Rabi’ah bukan hanya didokumentasikan dalam narasi prosais, dan novel, tetapi juga difilmkan seorang sutradara Mesir. Rabi’ah dalam film ini diperankan dengan sangat mengesankan oleh Ummi Kultsum, penyanyi bersuara emas yang legendaris dan disebut sebagai “Kaukab al-Syarq” (bintang dari Timur).  Dua puisi Rabi’ah “Araftul Hawa” dan “Uhibbuka Hubbain”, dinyanyikannya dengan nada-nada melankoli yang mendayu-dayu dan sangat indah. Saat mendengar nyanyian ini saya selalu tenggelam dalam arus pilu dan gairah ekstatis. []

Tags: Rabi’ah Al-Adawiyah
Previous Post

Belajar dari Malala, Mengubah Dunia dengan “Pena”

Next Post

Indonesia Peringkat Keempat Negara dengan Pemimpin Perempuan Terbanyak di Dunia

Admin Masturah

Admin Masturah

Next Post
Indonesia Peringkat Keempat Negara dengan Pemimpin Perempuan Terbanyak di Dunia

Indonesia Peringkat Keempat Negara dengan Pemimpin Perempuan Terbanyak di Dunia

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
No Result
View All Result

Recent.

sidang isbat 3

Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Maret 2025
Penutupan Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Menhub Apresiasi Seluruh Pihak yang Sukseskan Mudik Libur Nataru

9 Januari 2025
Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

29 Desember 2024

Kategori Pilihan

  • Anjuran Muslimah (45)
  • DivHumas (55)
  • Filosofi Muslimah (42)
  • Jaga Damai (1)
  • Jaga Negeri (3)
  • NEWS (168)
  • Para Ahli (96)
  • Pendapat Muslimah (10)
  • Pilar (527)
  • Tak Berkategori (46)
  • Tokoh Muslimah (76)
  • Travel (15)
  • Trending No.1 Media Sosial (3)
  • Trending No.1 Media Sosial (1)
© Copyright Masturah Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz