No Result
View All Result
  • Login
www.masturah.com
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
No Result
View All Result
www.masturah.com
No Result
View All Result
Home Filosofi Muslimah

Merayakan International Women’s Day dengan Spirit Sisterhood

by Admin Masturah
1 April 2021
0
Merayakan International Women’s Day dengan Spirit Sisterhood
326
SHARES
2.5k
VIEWS

Mubadalah.id – Pada Ngaji KGI yang digagas oleh Ibu Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm tanggal 12 Maret kemarin, nuansanya masih dalam perayaan International Women’s Day. Pada hari itu termasuk salah satu episode special karena narasumber yang dihadirkan adalah para tokoh perempuan hebat Indonesia, yakni Ibu Dra. Hj. Badriyah Fayumi, Lc., M.A dari Jaringan KUPI (Kongres Ulama Perempuan Indonesia) dan Ibu Lies Marcoes Natsir, M.A selaku direktur Rumah Kitab. Beliau semua adalah tokoh ulama perempuan yang inspiratif dan kolaboratif dalam menyebarkan pemahaman Islam moderat.

Selama pengajian berlangsung, saya merasa sangat bahagia dan luar biasa ketika melihat sesama perempuan saling bersinergi dalam kebaikan yang menggambarkan ikatan persaudaraan sesama perempuan (sisterhood). Apalagi realita di masyarakat seringkali dijumpai sesama perempuan justru saling berkompetisi menjadi yang paling unggul. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari perempuan membentuk kebiasaan yang cenderung saling merendahkan sesamanya.

Misalnya dengan bergosip, mengejek yang terselubung lewat candaan (red. julid), mencibir yang menyakiti perasaan orang lain (red. nyinyir), bahkan sampai menghakimi tanpa mengetahui duduk perkaranya dengan tujuan untuk berada di posisi paling tinggi dan dianggap menjadi yang paling baik.

Sifat dan sikap perempuan yang telah disebutkan di atas, justru menjadi salah satu problem besar bagi perempuan lainnya. Menurut psikolog dan pendiri Enlightmind, perusahaan Consulting Psychology, Alvieni Angelica, M.Psi, ada istilah yakni kompetisi intraseksual dalam psikologi evolusi yang dipopulerkan oleh David Buss yang berarti kompetisi yang dilakukan antar sesama kelompok, baik yang dilakukan laki-laki maupun perempuan.

Secara konsepnya, hasrat dan insting untuk melakukan kompetisi intraseksual tersebut adalah untuk berlomba-lomba mendapatkan perhatian dari banyak orang, terlebih orang yang dianggap penting dalam kehidupannya. Hanya saja karena perempuan cenderung ekspresif dalam menunjukkan perasaan dan pemikirannya secara langsung, maka kompetisi tersebut terlihat lebih jelas pada kelompok perempuan. Lalu, bagaimana menyikapinya?

Dalam pandangan Ibu Nyai Dra. Hj. Badriyah Fayumi, Lc., M.A, sesama perempuan harus menumbuhkan spirit sisterhood (semangat atau rasa persaudaraan) sebagaimana yang tercermin pada Q.S. Al-Hujurat (49) ayat 11-12 yang menggambarkan bahwa sesama perempuan dilarang mengolok-olok satu sama lain, saling mencela, memanggil dengan sebutan yang buruk, menjauhi berprasangka tidak baik apalagi melakukan stereotyping yang masih dianggap biasa di masyarakat, mencari-cari kesalahan orang lain dengan maksud merendahkan, dan bergunjing.

Kesadaran dalam menumbuhkan spirit sisterhood sangat penting untuk diterapkan ke semua perempuan supaya bisa saling menguatkan, kemudian bersama-sama membentuk citra perempuan yang supportif dan empatik, dari pada merendahkan satu sama lain.

Selain itu, masih bersumber dari psikolog Alvieni Angelica, M.Psi., hal-hal yang mempengaruhi cara pandang perempuan yang suka merendahkan sesamanya itu salah satunya karena kurangnya penerimaan yang baik terhadap dirinya sendiri. Faktornya bisa dari pengalaman tidak menyenangkan, misalnya sering dikritik, disalahkan, atau bahkan di-bully, sehingga membentuk karakter yang cenderung ingin tampil lebih hebat dari yang lain.

Di tambah lagi, cara mengekspresikannya yang seringkali keliru sehingga memberi kesan merendahkan perempuan lain. Lantas bagaimana sikap yang tepat untuk menciptakan hubungan atau persaingan yang sehat antar sesama perempuan?

Sebelum menjawab problematika di atas, perlu dipahami bahwa persaingan dalam Islam pada dasarnya sangat dianjurkan. Hal tersebut disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 148 bahwa Allah memerintahkan seluruh makhluk-Nya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Patut kita garisbawahi dan selalu diingat adalah kata kebaikan pada perintah Allah tersebut. Maka persaingan yang sehat harus didasari oleh kebaikan dan orientasinya pun untuk kebaikan dengan menerapkan spirit sisterhood tentunya.

Tak hanya itu, kolaborasi dan sikap apresiatif juga penting sebagai support system bagi sesama perempuan. Ketika perempuan yang satu dengan perempuan yang lain bekerja sama dan saling mengisi satu sama lain untuk kebaikan bersama, maka hasilnya adalah kekuatan yang lebih besar bagi kemaslahatan orang banyak. Kita bisa ambil contoh dari kegiatan Ngaji KGI kemarin yang membahas buku Ibu Nur Rofiah, Bil. Uzm yang berjudul “Nalar Kritis Muslimah”.

Narasumber yang lain, yakni Ibu Nyai Dra. Hj. Badriyah Fayumi, Lc., M.A dan Ibu Lies Marcoes Natsir, M.A sangat mengapresiasi karya Ibu Dr. Nur Rofiah sebagai jalan menyebarkan pemahaman Islam yang rahmatan lil ‘alamiin, ramah dan memuliakan perempuan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Luar biasanya, buku tersebut sudah dicetak sebanyak 3000 eksemplar. Kemudian, Ibu Nyai Badriyah Fayumi memberikan motivasi agar Ibu Nyai Nur Rofiah menulis buku lanjutan terkait metodologi berpikir kritis untuk menyempurnakan buku yang pertama.

Di samping itu, Ibu Lies Marcoes Natsir juga akan meluncurkan sebuah buku berjudul “Merebut Tafsir” yang menjelaskan tentang pengembalian makna tafsir pada jalannya yang benar dengan mengkontraskan teks dengan realitas. Karya kedua tokoh ulama ini merupakan satu paket untuk dijadikan pedoman dalam mengajarkan Islam yang progresif. Ketiga tokoh ulama perempuan tersebut saling mengapresiasi dan memberikan dukungan atas karya dan pencapaian satu sama lain.

Dengan menjadi perempuan yang saling mendukung, menghargai satu sama lain, dan menerapkan spirit sisterhood, akan lebih banyak energi positif yang disebarkan, kemudian menciptakan kekuatan yang lebih besar dan sangat berpengaruh baik untuk banyak orang. Bukankah lebih keren ketika sesama perempuan saling menghebat bersama? []

Tags: Home
Previous Post

Dua Raja Beda Agama Terlibat Konflik, Begini Cara Abu Nawas Melerai

Next Post

Dosen Muslim Mengajar di Kampus Kristen: Istilah Kafir sampai Pertanyaan Masuk Surga

Admin Masturah

Admin Masturah

Next Post

Dosen Muslim Mengajar di Kampus Kristen: Istilah Kafir sampai Pertanyaan Masuk Surga

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
No Result
View All Result

Recent.

sidang isbat 3

Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Maret 2025
Penutupan Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Menhub Apresiasi Seluruh Pihak yang Sukseskan Mudik Libur Nataru

9 Januari 2025
Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

29 Desember 2024

Kategori Pilihan

  • Anjuran Muslimah (45)
  • DivHumas (55)
  • Filosofi Muslimah (42)
  • Jaga Damai (1)
  • Jaga Negeri (3)
  • NEWS (168)
  • Para Ahli (96)
  • Pendapat Muslimah (10)
  • Pilar (527)
  • Tak Berkategori (46)
  • Tokoh Muslimah (76)
  • Travel (15)
  • Trending No.1 Media Sosial (3)
  • Trending No.1 Media Sosial (1)
© Copyright Masturah Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz