No Result
View All Result
  • Login
www.masturah.com
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
No Result
View All Result
www.masturah.com
No Result
View All Result
Home Travel

Indonesia Peringkat Dua GMTI 2022, Pengamat: Bisa Pulihkan Wisata Halal Nasional

Indonesia Peringkat Dua GMTI 2022, Pengamat: Bisa Pulihkan Wisata Halal Nasional

by admin
8 Juli 2022
0
Indonesia Peringkat Dua GMTI 2022, Pengamat: Bisa Pulihkan Wisata Halal Nasional
326
SHARES
2.5k
VIEWS

masturah.com – Berada di peringkat kedua dalam Global Muslim Tourism Index (GMTI) 2022, Indonesia merupakan aset penting untuk lebih serius memperhatikan potensi wisata halal nasional. National Tourism Strategist, Taufan Rahmadi mengatakan kenaikan peringkat dari posisi empat tersebut cukup signifikan.

“Artinya, kita sangat cocok untuk traveler muslim, itu bagus,” katanya dalam keterangan, dikutip dari Republika.com pada Rabu (1/6/2022).

Dalam penilaiannya, pelayanan dan fasilitas yang ramah bagi wisatawan muslim menjadi salah satu kunci utama. Taufan mengatakan, ceruk pasar bagi wisatawan muslim tidaklah kecil.

Proyeksi pertumbuhannya diperkirakan mencapai 230 juta wisatawan, dengan perputaran uang hingga 225 miliar dolar AS pada 2028. Data GMTI 2022 menunjukkan bahwa wisatawan muslim akan terus bertambah dengan perputaran uang yang signifikan.

“Kita berada di jalur yang tepat saat ini, dengan pembenahan serius, saya percaya, mengejar Malaysia bukanlah hal yang mustahil,” katanya.

Secara akumulatif poin, Indonesia hanya kalah dari Malaysia yang menempati urutan pertama. Ia bisa mengungguli negara-negara besar lainnya semisal Arab Saudi, Turki, UEA, hingga Qatar yang berturut-turut ada di bawah peringkat Indonesia.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memainkan peranan penting. Menurut Taufan, sangat wajar Indonesia kini ada di dua besar dunia. Ia mendorong pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk terus meningkatkan kinerja dan membenahi apa yang masih kurang.

Penilaian GMTI 2022 kali ini memotret setidaknya tiga kelompok besar wisatawan muslim. Kalangan traveler milenial muslim, traveler wanita muslim, dan traveler Gen Z adalah ceruk pasar utama dan Indonesia harus fokus melihat kebutuhan utama kelompok-kelompok ini.

“Misalnya untuk wisatawan muslimah yang menyumbang 45 persen dari data 2019 setara dengan 72 juta orang. Mereka mengutamakan privasi, fasilitas, dan keamanan,” katanya.

Sedangkan generasi milenial menyukai hal yang disebut sebagai 3A alias authentic, affordable, dan accessible. Khusus untuk Gen Z yang merupakan 20 persen total wisatawan muslim, cukup serupa dengan generasi milenial namun dengan tambahan adaptable.

Taufik mengatakan variabel evaluasi ini harus terus dipelajari, memperbaiki dan meningkatkan apa yang masih kurang, dan pertahankan yang sudah lebih. Saat ini, penghargaan peringkat dua dunia diyakini akan membawa semakin banyak wisatawan muslim ke tanah air.

Ini karena Indonesia menyediakan segala kebutuhan wisatawan Muslim dengan banyaknya makanan halal, ibadah mudah, wisata yang nyaman, dan semua kebutuhan wisatawan Muslim tanpa embel-embel negatif. Indonesia juga mempertahankan ceruk pasar pariwisata konservatif berdasarkan World Economic Forum.

“Jadi pariwisata halal bisa, pariwisata konservatif juga kita masuk,” katanya.

Penghargaan tersebut merupakan yang ketiga berturut-turut, alias hattrick penghargaan dunia pariwisata Indonesia. Pertama, Indonesia, melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno diundang PBB untuk bicara soal pariwisata berkelanjutan.

Berikutnya, Travel Tourism Development Index (TTDI) Indonesia naik tajam 12 level menjadi ranking 32 dunia, dan nomor dua di Asia Tenggara berdasar World Economic Forum. Ketiga adalah GMTI 2022 yang menempatkan Indonesia di posisi kedua.

“Sementara mata dunia masih tertuju pada Indonesia, kita perlu melakukan perbaikan yang lebih besar pasca pandemi untuk memastikan pemulihannya serta pemulihan pariwisata,” katanya. Semoga ini berdampak pada pemulihan nasional yang berkelanjutan, Karena pariwisata akan menciptakan banyak pekerjaan, menghasilkan banyak uang, dan dengan demikian membuat ekonomi lebih kuat.

Baca juga : Gereja hingga Tempat Wisata Dijaga, Antisipasi Penyebaran Omicron saat Nataru

Previous Post

Inilah 4 WANITA yang Akan Menjadi AHLI SURGA, Diuraikan Ustadz Khalid Basalamah

Next Post

Oki Setiana Dewi Ajak IPEMI Cetak Generasi Emas dengan Membaca Alquran

admin

admin

Next Post
Oki Setiana Dewi

Oki Setiana Dewi Ajak IPEMI Cetak Generasi Emas dengan Membaca Alquran

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
No Result
View All Result

Recent.

sidang isbat 3

Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Maret 2025
Penutupan Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Menhub Apresiasi Seluruh Pihak yang Sukseskan Mudik Libur Nataru

9 Januari 2025
Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

29 Desember 2024

Kategori Pilihan

  • Anjuran Muslimah (45)
  • DivHumas (55)
  • Filosofi Muslimah (42)
  • Jaga Damai (1)
  • Jaga Negeri (3)
  • NEWS (168)
  • Para Ahli (96)
  • Pendapat Muslimah (10)
  • Pilar (527)
  • Tak Berkategori (46)
  • Tokoh Muslimah (76)
  • Travel (15)
  • Trending No.1 Media Sosial (3)
  • Trending No.1 Media Sosial (1)
© Copyright Masturah Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz