No Result
View All Result
  • Login
www.masturah.com
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
No Result
View All Result
www.masturah.com
No Result
View All Result
Home Anjuran Muslimah

Yenny Wahid: Bukan ajaran agama yang membuat orang ikut gerakan radikal dan intoleran

by Admin Masturah
7 Mei 2021
0
329
SHARES
2.5k
VIEWS

Jakarta – Wahid Foundation menginisiasi SALAM Forum “Kompak Menebar Rahmah di Media Sosial” pada Sabtu (Sabtu, 01/05). Forum ini dikemas dalam rangkaian kegiatan Virtual Talkshow yang diikuti 606 peserta dan diskusi yang melibatkan 100 pegiat media keislaman, pemerhati media sosial, dan tokoh agama untuk merumuskan rekomendasi strategi konten efektif dalam breakout groups.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh penggunaan media sosial yang dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk menyebarkan narasi-narasi radikal. Hal ini menyebabkan mencuatnya variasi narasi keagamaan yang berpotensi menghasut kebencian, menyerukan peperangan, dan penggunaan kekerasan.

Dalam acara tersebut, Direktur Wahid Foundation turut memberikan sambutan dan mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa seringkali media sosial justru dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menyebarkan kebencian dan intoleransi. Sehingga yang terlihat narasi-narasi tersebut lebih ramai mewarnai media sosial, padahal narasi-narasi rahmah dan inklusif juga telah banyak diproduksi dan disebarkan oleh pegiat kampanye keislaman.

“Berdasarkan studi pemutakhiran narasi intoleransi dan VE (Violence Extremism) yang dilakukan Wahid Foundation (2020), penyebaran narasi intoleransi cukup tinggi dan mudah ditemukan di internet. Media sosial bisa menjelma menjadi ruang bagi kelompok intoleran hingga VE untuk melakukan pemasaran ide-ide intoleransi dan radikalisme, dengan ide dasar dakwah dan membangun jamaah,” pungkasnya.

Terkait motivasi seseorang yang terlibat dalam gerakan radikal, secara khusus, Yenny Wahid juga mengatakan, “Bukan ajaran agama yang membuat orang ikut ke dalam gerakan radikal dan intoleran. Faktor utamanya adalah kegelisahan, kecemasan, ketidakyakinan diri, ini faktor terbesar seperti yang disampaikan teman saya, seorang grafolog. Kemudian orang tersebut bertemu dengan yang para aktor yang melakukan provokasi dengan dalil agama untuk memberikan rasa percaya diri yang semu, merasa menjadi penting, dan diberi misi suci sehingga mereka merasa menjadi seorang pahlawan.”

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa melalui Salam Forum ini, Wahid Foundation mengajak semua pihak, khususnya kalangan muslim muda dan pemuka agama Islam, agar meningkatkan kesadaran untuk meredam sirkulasi narasi-narasi keagamaan intoleran dan ekstremisme kekerasan. Tentu dengan cara-cara yang kreatif dan efektif, bagaimana netizen ini nyaman menerima pesan dari kita dan tidak memunculkan sentimen bagi di media sosial. Di forum ini juga difasilitasi sesi diskusi meningkatkan kemampuan teknis memproduksi konten-konten damai dan toleran.

Yenny Wahid berharap Forum ini juga bisa menguatkan kapasitas generasi muslim terhadap fitur teknologi digital dalam membangun perdamaian di dunia digital. Harapannya, tentu, semakin banyaknya generasi muslim yang menggunakan platform media digital, sehingga masyarakat pun bisa mendapatkan narasi-narasi mainstream tentang Islam yang ramah dan damai.

Dalam acara ini, turut hadir pula Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang secara langsung juga memberikan sambutan. Dalam acara ini ada tiga narasumber yang hadir; Nadirsyah Hosen (Professor Monash University, Australia), Sa’diyah Ma’ruf (Komika Perempuan). Keduanya merupakan pegiat media yang selama ini konsisten menyebarkan narasi keagamaan ramah di media digital. Narasumber ketiga adalah Puthut EA (Kepala Suku mojo.co) yang dalam kesempatan ini banyak berbagi tentang peluang dan tantangan sebagai pegiat media digital.

sumber : islami.co

Tags: Berita
Previous Post

Mengapa sejarah Islam banyak mengisahkan perang?

Next Post

Polri putar balikkan 23.573 kendaraan di hari pertama larangan mudik

Admin Masturah

Admin Masturah

Next Post
Polri putar balikkan 23.573 kendaraan di hari pertama larangan mudik

Polri putar balikkan 23.573 kendaraan di hari pertama larangan mudik

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
No Result
View All Result

Recent.

sidang isbat 3

Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Maret 2025
Penutupan Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Menhub Apresiasi Seluruh Pihak yang Sukseskan Mudik Libur Nataru

9 Januari 2025
Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

29 Desember 2024

Kategori Pilihan

  • Anjuran Muslimah (45)
  • DivHumas (55)
  • Filosofi Muslimah (42)
  • Jaga Damai (1)
  • Jaga Negeri (3)
  • NEWS (168)
  • Para Ahli (96)
  • Pendapat Muslimah (10)
  • Pilar (527)
  • Tak Berkategori (46)
  • Tokoh Muslimah (76)
  • Travel (15)
  • Trending No.1 Media Sosial (3)
  • Trending No.1 Media Sosial (1)
© Copyright Masturah Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz