Yang terdiri Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan peri kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pidato Presiden Pertama Republik Indonesia saat memperkenalkan Pancasila inilah yang menjadi tonggak sejarah hari lahirnya Pancasila.
Kelima sila itulah yang kemudian dipilih dan didiskusikan lebih lanjut oleh panitia kecil bernama Panitia Sembilan yang dibentuk ketua BPUPKI. Pancasila akhirnya ditetapkan resmi oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah mengalami beberapa perubahan.
Teks Pancasila itu adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
- Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Memaknai hari lahir Pancasila pada tahun 2021 ini, Kepolisian Resor Gresik melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila pada generasi milenial.
Masyarakat yang membutuhkan pelayanan surat keterangan kehilangan, sengaja diharuskan menghafalkan Pancasila. Khususnya para muda-mudi, wajib menyebutkannya dengan benar, Senin (31/5).
Beberapa pemuda bisa melisankan kelima sila dengan lancar. Namun ada pula yang kurang ingat dan dibantu teman disebelahnya. Bagi yang belum bisa, wajib menghafal sampai benar sebelum mendapatkan pelayanan.
Mohammad Sabilal Rosyat, 19, warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar ditanya petugas SPKT Polres Gresik tentang makna dari Pancasila. Dijawabnya singkat, ‘dasar negara Republik Indonesia.’ Bahkan diluar kepala pemuda itu mampu menyebutkan kelima butir sila tersebut
“Pancasila adalah pemersatu bangsa Indonesia.” ungkap Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, SH, SIK, MM ketika dikonfirmasi.
Menurut alumni Akpol 2001 itu, pentingnya memaknai Hari Lahir Pancasila bukan hanya karena nilai sejarah. Lebih dari itu, makna dari setiap butir Pancasila merupakan hal yang harus dihayati setiap warga Indonesia.
Pancasila merupakan jiwa Indonesia. Dengan demikian Pancasila tidak hanya dasar negara, melainkan juga falsafah hidup bagi seluruh warga negara Indonesia.
AKBP Arief menyebut, kewajiban bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semangat bersatu, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, petriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan dan percaya diri sendiri. Adalah nilai yang dapat dipetik dari Pancasila.
“Mendukung ikhtiyar pemerintah disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, juga termasuk pengamalan Pancasila. Patriotisme dan tindakan bela negara. Optimis, bersama kita bisa menyudahi pandemi ini.” tukasnya. (Slv)