No Result
View All Result
  • Login
www.masturah.com
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga
No Result
View All Result
www.masturah.com
No Result
View All Result
Home Tokoh Muslimah

Perjalanan Panjang Ulama Perempuan Sejak Zaman Rasulullah

by Admin Masturah
8 April 2021
0
Perjalanan Panjang Ulama Perempuan Sejak Zaman Rasulullah

Rahmah el-Yunusiah, ulama perempuan di Padang Panjang, Sumatra Barat.

325
SHARES
2.5k
VIEWS

Banyak para perempuan yang menjadi ulama yang memainkan peran beragam

masturah.com,  JAKARTA – Tidak hanya laki-laki, ada banyak ulama perempuan yang berkontribusi terhadap peradaban Islam. Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Cirebon sekaligus anggota Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), KH Husein Muhammad, mengatakan, Islam hadir untuk mewujudkan cita-cita kemanusiaan, yakni membebaskan penindasan, diskriminasi, subordinasi, dan kebodohan menuju perwujudan yang setara.

Sejak zaman Nabi Muhammad, sudah ada perjuangan untuk mengubah rekonstruksi kultural sistem penindasan patriakisme. Sang istri, Khadijah, selalu mendukung dan menemani dia. Setelah era Nabi, lahirlah banyak ulama dan cendekiawan perempuan.

“Ada banyak sekali para perempuan yang menjadi ulama. Mereka memainkan peran yang beragam,” kata KH Husein dalam gelar wicara Ulama Perempuan dalam Perjalanan Sejarah Hingga Kini di kanal Youtube Swararahima dotcom.

Dia menyebut, Direktur Pusat Studi Islam dan Gender di Maroko, Dr Asma al-Murabit, pernah mengatakan, “Kuliah keilmuan Islam diikuti oleh mahasiswa laki-laki dan perempuan. Kami tidak menemukan dalam generasi Islam awal, para cendekia yang tidak belajar kepada perempuan, kecuali beberapa saja. Pendidikan diberikan untuk laki-laki dan perempuan secara sama, dan tidak ada pemisah (segregasi) ruang antara laki-laki dan perempuan. Pada masa ini, jarang sekali seorang ulama laki-laki yang tidak belajar kepada perempuan ulama.”

KH Husein menjelaskan, ada beberapa ulama yang berperan penting dalam perkembangan Islam. Pada generasi awal, Sayyidah Sukinah yang merupakan putri Imam Husein bin ali, cucu Imam Ali bin Abi Thalib, membuat perjanjian pranikah yang harus ditandatangani oleh suaminya. Isi perjanjian itu adalah tidak boleh mengambil perempuan lain sepanjang hidup bersama, tidak boleh ada rahasia dalam hal keuangan, dan tidak boleh melarang aktivitas di luar jika dirinya menghendaki itu.

“Pendiri mazhab Syafi’i, Imam asy-Syaifi’i, bahkan belajar dari ulama perempuan, yakni Sayyidah Nafisah. Setiap sore, dia berdiskusi dengan Sayyidah Nafisah,” ujar dia.

Selain Sayyidah Nafisah, ada pula Zubaidah binti Abu Ja’far al-Manshur. Dia adalah seorang putri Khalifah Abu Ja’far al-Manshur, khalifah kedua Dinasti Abbasiyah. Zubaidah adalah tokoh di balik pusat peradaban Islam saat itu. Selain menghafal Alquran, dia juga menyukai seni dan sastra.

“Ulama atau cendekiawan perempuan dalam berbagai macam perkembangan pengetahuan hanya ada dalam tiga abad. Memang kejayaan Islam ada pada tiga abad pertama karena intelektualisme saat itu berkembang. Setelah itu terjadi ruang perdebatan di banyak tempat antara laki-laki dan perempuan,” ucap dia.

Di sisi lain, keruntuhan satu per satu kerajaan Islam dari dua sisi, yakni perang salib dan serangan Mongol yang akhirnya menghancurkan seluruh peradaban Islam. Menurut dia, kemungkinan dari faktor tersebut membuat perempuan kembali dirumahkan. Sarjana Suriah, Dr. Muhammad al-Habasy dalam bukunya berjudul al-Mar’ah baina asy-Syari’ah wa al-Hayah menjelaskan peminggiran kaum perempuan didasarkan pada argumen “sadd adz-dzari’ah” atau menutup pintu kerusakan

Keterlibatan perempuan dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dan aktivitas mereka di ruang publik dipandang bisa atau berpotensi menimbulkan “fitnah” dan “inhiraf” atau penyimpangan moral.

“Pandangan ini muncul menyusul kehancuran Islam akibat serbuan tentara Mongol pada 1256. Dan, sebelumnya serbuan tentara salib. Kehancuran ini diikuti kehancuran di Andalusia. Sekitar abad ke-13 sampai abad ke-19 stagnan ulama perempuan tidak muncul,” kata dia.

Baru muncul lagi tokoh bernama Rifa’ah Rafi ath-Thahthawi (1801-1873 M) yang dipandang sebagai orang pertama atau pelopor yang membawa pembaruan pemikiran Islam. Dia juga berani mengkritik pandangan-pandangan konservatif yang merendahkan perempuan.

Ath-Thahthawi menuliskan gagasan dan kritiknya dalam buku berjudul Takhlish al-Ibriz fi Talkish Paris dan al-Mursyid al-Amin li al-Banat wa al-Banin. Selain itu, ada pula tokoh Qasim Amin yang paling menonjol dalam isu perempuan. Dia menulis buku berjudul Tahrir al-Mar’ah (Pembebasan Perempuan). Setelah itu, banyak bermunculan tokoh perempuan termasuk di Indonesia. Dari situ, muncul tokoh-tokoh baru yang ikut memperjuangkan hak perempuan sampai saat ini.

“Di Indonesia ada Rahmah el-Yunusiah, ulama perempuan di Padang Panjang, Sumatra Barat. Bahkan, Rahmah mendapat gelar kehormatan “syekhah” dari Universitas al-Azhar. Sementara itu, di Jombang, Jawa Timur, ada putri dari KH Hasyim Asy’ari bernama Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari. Di Aceh juga ada ulama perempuan terkenal bernama Teungku Fakinah atau Teungku Faki,” kata dia.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Previous Post

Kapolri Menerbitkan TR Pelaksanaan Liputan Muatan Kekerasan

Next Post

Ulama Perempuan Asal Spanyol, Fatimah binti al-Mutsanna

Admin Masturah

Admin Masturah

Next Post
Ulama Perempuan Asal Spanyol, Fatimah binti al-Mutsanna

Ulama Perempuan Asal Spanyol, Fatimah binti al-Mutsanna

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
No Result
View All Result

Recent.

sidang isbat 3

Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Maret 2025
Penutupan Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Menhub Apresiasi Seluruh Pihak yang Sukseskan Mudik Libur Nataru

9 Januari 2025
Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

Kakorlantas Polri Bersama Wamen BUMN Apresiasi Kelancaran Arus Libur Nataru

29 Desember 2024

Kategori Pilihan

  • Anjuran Muslimah (45)
  • DivHumas (55)
  • Filosofi Muslimah (42)
  • Jaga Damai (1)
  • Jaga Negeri (3)
  • NEWS (168)
  • Para Ahli (96)
  • Pendapat Muslimah (10)
  • Pilar (527)
  • Tak Berkategori (46)
  • Tokoh Muslimah (76)
  • Travel (15)
  • Trending No.1 Media Sosial (3)
  • Trending No.1 Media Sosial (1)
© Copyright Masturah Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Tokoh
  • Pilar
  • Keluarga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz